08 November 2014

Rose Garden



Di musim gugur bunga-bunga mawar ternyata juga bermekaran, dan akhir bulan oktober lalu ada festival bunga mawar di Green Park. Tentu saja aku sebagai pecinta bunga-bunga harus lihat dong.

Tapi sayang ketika datang kesana bunga-bunga sudah mulai berguguran, karena memang sudah melewati waktu mekarnya, tapi tetap masih bisa menikmati keindahan dan wanginya.

01 October 2014

Musim Kesemek


Setiap musim gugur pasti identik dengan pumpkin, hallowen, yang serba orange, dan kesemek, kebetulan kesemeknya juga warna orange jadi pas banget.

Kesemek atau bahasa jepangnya kaki, memang cuma ada ketika musim gugur, jadi termasuk buah musiman. Jadi setiap musim gugur buah ini selalu dinanti-nanti. Berbeda dengan buah kesemek yang biasanya ada di Indonesia, kulit luarnya tidak ditutupi bedak.

24 September 2014

My Second Pregnancy


Alhamdulillah akhirnya kehamilan yang sudah ditunggu sejak lama datang juga. Sebenarnya sudah merencanakan kehamilan ini sejak anakku yang pertama berumur 4 tahun, tapi ternyata sekaranglah waktu yang tepat.

Kehamilan kali ini memang berbeda dengan yang dulu, dan memang katanya setiap kehamilan itu pasti berbeda-beda. Kalau yang sekarang aku lebih mudah capek, lebih sering sakit pinggang, lebih sering sakit kepala, dan diawal-awal malah susah makan.

21 May 2014

Rose Garden




Pertengahan bulan Mei ini, bunga-bunga mawar mulai berkembang. Dan setiap bunga yang musim sedang berkembang, pasti ada festival, dan kali ini festival bunga mawar. Walaupun sebenarnya aku datang satu hari sebelum festival dimulai, tapi sudah banyak pengunjung yang datang ke sini.



Tempat yang aku datangi untuk melihat bunga mawar ini yaitu Green Park di Kitakyushu. Kalau sebelumnya aku datang kesini pada awal musim semi, waktu itu bunga tulip bertebaran di setiap sudut. Khusus bunga mawar ini, ada tempat tersendiri yang khusus ditanami beraneka ragam bunga mawar, namanya Rose Garden.



Sebenarnya aku datang ke sini karena ada acara sekolah anakku. Kegiatannya dari pagi sampai siang, dan sebelum pulang aku sempatkan untuk melihat kecantikan bunga mawar disini, karena itu cuma sempat melihat sebagian saja dari seluruh taman ini, sayang ya. Tapi aku sudah sempat mengambil foto beberapa bunga mawar yang cantik ini.







11 May 2014

Wisteria Flower


Di Jepang terdiri dari 4 musim, dan setiap musim memiliki bunga khas tersendiri. Di bulan semi ada Sakura, Tsutsuji, Wisteria, dan sebentar lagi Mawar juga bermekaran. Kali ini aku berkesempatan jalan-jalan ke kebun bungan Wisteria yang terkenal di Kitakyushu, tempatnya di Kawachi. Kalau di Jepang bunga ini dikenal dengan nama Fuji.

Bunga ini tumbuhnya musiman, dan mulai berkembang sekitar akhir April sampai pertengahan Mei. Untuk masuk ke tempat ini kita harus bayar !.000 yen per orang atau sekitar 100.000 rupiah, anak-anak yang belum masuk SD masih gratis.


Bunga Wisteria ini tumbuhnya bergerombol seperti anggur, karena itu di Kawachi ini dibentuk tunnel yang dipenuhi bunga Wisteria. Sayang waktu kesini bunga yang di tunnel belum terlalu banyak. 


Orang Jepang suka sekali datang ke tempat-tempat yang indah seperti ini, dan tentu saja sambil makan di bawah bunga-bunga. Jadi susah sekali kalau mau foto-foto, mungkin harus datang paling pagi supaya dapat foto bunga-bunga yang bagus.


Bunga Wisteria ini wangi lho, jadi kebayang kan gimana wanginya disini. Kebun ini ada di atas pegunungan, jadi tambah asik menikmati pemandangan pegunungan sambil makan siang dibawah bunga Wisteria.


09 May 2014

Rumah Baru


Sekarang aku dan keluarga sudah pindah ke rumah baru, yang harganya lebih murah dari tempat tinggal kami dulu dan juga lebih besar. Dulu kami tinggal di Apato, atau apartemen, tapi jangan membayangkan apartemen seperti yang ada di Indonesia yang kesannya mewah. Kalau di Jepang, yang belum bisa punya rumah biasanya tinggal di Apato, terdiri dari 2 atau 3 ruangan dengan ukuran yang kecil, dapur serta kamar mandi.

Sekarang kami tinggal di danchi, kalau di Indonesia mungkin namanya rusun. Danchi ini milik pemerintah, dan kalau mau tinggal disini harus mendaftar dulu karena biaya sewanya murah dan banyak peminatnya. Jadi dalam satu tahun kira-kira ada 4 kali pembukaan untuk mendaftar danchi. Pada saat mendaftar, kita disuruh memilih satu dari sekian banyak danchi yang ditawarkan, bila danchi  yang kita pilih banyak peminatnya jadi kemungkinan mendapatkannya juga kecil, karena sistemnya diundi.

Biasanya nih yang tinggal di danchi ini kakek-kakek dan nenek-nenek, dan karena danchi biasanya teridiri dari 4 sampai 5 lantai, maka para kakek dan nenek ini diprioritaskan untuk mendapatkan danchi di lantai 1 atau 2, soalnya disini gak ada lift. Jadi kalau kita daftar untuk mendapatkan lantai 1 atau 2, kemungkinannya kecil sekali, karena itu kami daftar untuk danchi di lantai 5. 


Ketika sudah menang undian dan mendapatkan danchi, kita bisa melihat untuk direview, apakah mau diambil atau tidak. Karena sudah pernah dihuni sebelumnya, pasti banyak kerusakan, dan kalau kita setuju baru deh direnovasi jadi kelihatan seperti baru. Tatami diganti semua, pintu-pintu geser juga diganti, bahkan closet dan bak mandi pun diganti. Dan uang penggantian itu berasal dari penghuni sebelumnya. Kok bisa? Karena setiap kita mendaftar, baik di apato atau di danchi, kita harus membayar deposit dulu. Besarnya beda-beda tergantung kebijakan pemilik, kalau di sini kami harus deposit sebesar 3 kali harga sewa. Nah uang deposit ini yang nantinya dipakai untuk perbaikan-perbaikan saat ganti pemilik. Kalau kita sudah tinggal selama satu tahun di danchi, kita bisa mendapatkan potongan biaya sewa, bisa mencapai setengahnya.

Karena bayar jasa pindahan bayarnya mahal, akhirnya bolak-balik deh angkut barang dari apato lama ke danchi. Bisa kebayang kan bolak-balik naik sampai lantai 5, langsung langsing deh tinggal disini. Bagian dalam danchi seperti rumah-rumah di Jepang pada umumnya dengan tatami dan lemari besar seperti tempat tidur Doraemon. Lemari ini digunakan untuk menyimpan semua barang-barang, termasuk futon atau kasur untuk tidur.


Kebetulan danchi yang kami pilih tempatnya strategis, dekat dengan kouen atau taman. Di Jepang, di setiap lingkungan perumahan pasti ada kouen, bisa buat ngumpul-ngumpul dan tempat bermain anak-anak. Di dekat kouen ada supermarket, yang harganya juga standar, tidak terlalu mahal. Di depan supermarket ada halte bis, dan jalan 5 menit dari rumahku ada stasiun kereta.





Baru seminggu sih tinggal disini, tapi sudah merasa nyaman. Soalnya disini suasanya tenang, beda dengan tempat tinggal yang dulu yang lokasinya di pinggir jalan.


19 April 2014

Martabak Mini


Suka sekali bikin cemilan yang satu ini, soalnya bikinnya gampang dan bahan-bahannya pun mudah didapat, dan bisa dikreasikan sesuai selera.

Bahan:

  • Kulit lumpia (aku pakai kulit yang kecil)
  • 1 buah bawang bombay kecil, dicincang
  • 4 butir bawang putih, dicincang
  • 4 batang daun bawang, diiris
  • 1 butir telur
  • Udang atau daging (aku pakai kanikama, yaitu daging ikan yang ada campuran kepitingnya)
  • Garam secukupnya
  • Gula secukupnya
  • Merica secukupnya
  • Pala secukupnya
  • Minyak untuk menggoreng
Cara membuat:
  • Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai layu dan harum
  • Masukkan kanikama, aduk sampai matang, matikan api
  • Masukkan daun bawang, aduk rata
  • Masukkan telur, lalu aduk rata
  • Tambahkan garam, gula, merica dan pala, cicip 
  • Siapkan 1 lembar kulit lumpai, masukkan adonan isi, lalu tutup kulit lumpia. Lakukan sampai kulit lumpia habis
  • Goreng lumpia di minyak panas sampai kuning kecoklatan
  • Sajikan dengan cabai rawit atau saos sambal

10 April 2014

Brownis Kukus



Seneng banget menemukan resep brownis kukus disini, bahan-bahannya mudah didapat dan membuatnya pun tidak terlalu sulit. Akhirnya jadilah brownis ini. Ini resep brownis versiku.

Bahan:
60 g tepung terigu
40 g cokelat bubuk
½ sdt garam
3 butir telur ukuran besar (@70 g)
100 g gula pasir
50 ml minyak goreng
1 sdm minyak goreng untuk olesan
kertas roti untuk alas, potong selebar dasar loyang

Cara membuat:
  • Campur tepung, cokelat bubuk, dan garam.
  • Olesi loyang dengan minyak goreng, alasi kertas roti. Panaskan dandang untuk mengukus di atas api kecil.
  • Kocok telur dan gula pasir dengan mikser kecepatan paling tinggi hingga adonan mengembang dan kental (20 menit). 
  • Masukkan campuran tepung secara bertahap sambil diayak. Lakukan 3 kali; dan setiap kali selesai memasukkan tepung, aduk balik dengan spatula hingga rata. Tuangi minyak goreng, aduk balik hingga rata.
  • Tuang adonan ke dalam loyang, kukus dalam dandang dengan air sudah mendidih, tutup (jangan lupa tutup dandang diberi kain agar air tidak menetes). Besarkan api kompor ke api sedang. Kukus hingga kue masak kurang lebih 30 menit, angkat. 
  • Lepaskan kertas roti, lalu dinginkan.

07 April 2014

Donat Kentang



Sebenarnya sudah sering membuat donat, tetapi selalu saja tidak mengembang dan akhirnya donat menjadi bantat. Setelah tanya-tanya ternyata penyebabnya mungkin karena kurang lama menunggu adonan mengembang. Ternyata adonan itu mengembangnya lama ya, bisa sampai 1 jam. Dan kemungkinan yang kedua adalah salah pemilihan tepung, kemaren-kemaren aku coba bikin dengan tepung rendah dan tepung sedang, dan sekarang karena penasaran aku bikin pakai tepung tinggi.

Setelah mencari resep yang cocok, akhirnya memilih resep ini. Sekarang aku tulis resep versiku.

Bahan:
300 gram tepung terigu protein tinggi 
200 gram kentang kukus, haluskan
25 gram gula pasir 
1 sendok teh ragi instan 
1 butir telur 
25 ml air es 
1 sendok makan butter 
1/2 sendok teh garam 
Minyak untuk menggoreng
Gula bubuk secukupnya untuk taburan 

Cara Membuat:
  • Campur tepung terigu, kentang, gula pasir, dan ragi instan. Aduk rata. Tambahkan telur dan air es sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis. 
  • Masukkan margarin dan garam. Uleni sampai elastis. Diamkan sampai mengembang. (Aku diamkan sekitar 1 jam sampai benar-benar mengembang).
  • Kempiskan adonan. Timbang masing-masing 20 gram. Bulatkan. Diamkan 10 menit. 
  • Pipihkan, lubangi tengahnya, diamkan 30 menit.
  • Panaskan minyak.
  • Goreng donat sampai kuning kecoklatan.
  • Sajikan di piring, lalu taburi gula bubuk di atasnya.

04 April 2014

Hanami di Takatoyama Park



Musim semi di Jepang identik dengan bunga Sakura, dan ketika Sakura sudah bermekaran orang Jepang melakukan hanami, yaitu makan sambil duduk di bawah pohon Sakura. Jadi intinya nih harus makan di bawah pohonnya, kalau gak di bawah pohon Sakura gak afdol. Sebagai pendatang di negeri Sakura ini, pengen juga dong merasakan hanami, jadi kami kumpulan orang Indonesia yang ada di Kitakyushu mengadakan acara hanami bersama.

Sebenarnya banyak tempat yang bisa dijadikan tempat hanami, karena Sakura banyak bermekaran di mana-mana, bahkan di sepanjang jalan pun banyak, tapi gak mungkin kan mau makan di pinggir jalan. Jadi biasanya tempat yang dipilih adalah taman. Dan pilihan kami yaitu Takatoyama Park, yaitu taman di bukit Takato, pastinya dengan view kota yang cantik.


Alasan lain memilih tempat ini karena disini ada perosotan yang super besar, dan anak-anak suka sekali bermain disini. 



Namanya juga hanami pasti ada makanannya kan, seperti biasa ibu-ibu bertugas memasak dan mengumpulkan makanan yang nantinya disantap bersama. Tapi makanannya tetap ala Indonesia.


Setelah selesai makan-makan dan puas bermain, baru deh saatnya foto-foto di bawah pohon Sakura. Pohon Sakura hanya berbunga satu kali yaitu pada musim semi, dan mekarnya juga hanya sebentar. Bunga yang berguguran akan digantikan oleh daun, dan daun akan berguguran ketika musim gugur. 



02 April 2014

Huis Ten Bosch, Nagasaki


Akhirnya ada kesempatan juga untuk mampir ke sini. Tempat ini namnya Huis Ten Bosch di Nagasaki, Jepang. Memang terinspirasi dari negeri Belanda, karena belum kesampaian untuk mengunjungi Belanda, ke sini dulu aja kali ya.

Dari tempatku di Kitakyushu ke Huis Ten Bosch memerlukan waktu sekitar 2 jam menggunakan kereta ekspres khusus ke Huis Ten Bosch. Hampir aja salah ambil kereta ke Nagasaki, karena ternyata ada kereta khusus dan gerbongnya pun khusus. Kebetulan ketika ke sini bertepatan dengan hari libur sekolah, jadi banyak keluarga yang datang kesini. Harga keretanya 3.500 yen per orang atau sekitar Rp 350.000 untuk sekali jalan, jadi kalau bolak balik 7.000 yen per orang.

stasiun kereta

Tempat ini luas sekali, karena itu tidak cukup satu hari untuk menjelajah semua tempat. Karena kemarin aku hanya setengah hari, hanya menjelajahi sedikit dari tempat ini, mungkin hanya 1/3 saja. Rata-rata yang datang kesini pasti menginap, sehingga bisa menikmati seluruh atraksi yang ada. Karena itu di Huis Ten Bosch ini banyak terdapat hotel dan pastinya harganya pun mahal. Sempet browsing harga hotel disini, per malam yang paling murah 15.000 yen atau sekitar Rp 1.500.000.

salah satu hotel

Biaya masuk bermacam-macam, dan ada paket kalau menginap di hotel. Karena aku cuma jalan-jalan dan mau menikmati tulip saja, jadi beli tiket yang biasa seharga 3.900 yen, dan harus membayar kalau ingin naik atraksi.

Karena ini musim semi, jadi yang harus dilihat adalah tulip. Belanda identik dengan bunga tulip, begitu juga disini. Kincir angin dengan tulip berwarna-warni jadi daya tarik disini. Benar-benar seperti di Belanda ya.

kincir angin dan tulip

Bangunan disini juga dibuat dengan gaya Eropa lengkap dengan kanalnya, jadi lupa deh kalau sebenarnya ada di Jepang. Mungkin karena bunga sakura belum banyak bermekaran ya, baru beberapa saja.







Sayang waktu berkunjung hanya sebentar, sebenarnya pengen sekali bisa menjelajahi seluruh area, semoga lain kali bisa mampir ke sini lagi. Sepertinya harus mulai menabung supaya bisa menginap.

sakura

01 April 2014

Chocolate Cake


Resep cake ini hampir sama dengan resep Souffle Cheesecake, tapi resep yang ini hanya menggunakan 2 bahan saja, yaitu coklat dan telur. Resep aslinya bisa dilihat disini, sekarang aku tulis resep versiku.

Bahan:
3 butir telur
165 gr coklat batangan
gula bubuk secukupnya

Cara membuat:

  • Pisahkan putih telur dan kuning telur, lalu kocok putih telur dengan mixer sampai mengembang dan kental.
  • Letakkan coklat batangan di dalam mangkok, lalu tim di atas air panas sampai mencair, angkat.
  • Panaskan oven dengan suhu 180 derajat celcius.
  • Masukkan kuning telur, lalu kocok menggunakan pengocok telur sampai rata.
  • Masukkan 1/3 putih telur, lalu aduk menggunakan pengocok telur.
  • Masukkan 1/2 putih telur, lalu aduk menggunakan spatula.
  • Masukkan sisa putih telur, lalu aduk dengan spatula sampai rata.
  • Masukkan ke dalam loyang yang sudah dialas kertas roti dan dilapisi sedikit butter.
  • Oven dengan suhu 180 derajat selama 30 - 45 menit.
  • Angkat dan dinginkan, lalu taburi gula bubuk secukupnya.

28 March 2014

Green Park


Mumpung lagi liburan sekolah, saatnya acara keluarga. Kali ini kita jalan-jalan ke Green Park, yaitu tempat bermain dan juga rekreasi. Tempatnya gak terlalu jauh dari rumah, dan kebetulan cuaca di sini sedang cerah. Untuk masuk ke tempat ini kita perlu membeli tiket seharga 100 yen per orang atau sekitar 10.000 rupiah, untuk anak-anak di bawah usia sekolah dasar masih gratis,



Karena sekarang sudah masuk musim semi, jadi disini sedang bermekaran beraneka macam bunga-bunga yang berwarna-warni. Dari pintu masuk pun sudah terlihat cerah karena bunga-bunga ini. Sayangnya saat ini bunga mawar belum pada mekar, padahal bisa kebayang kan wanginya kayak apa kalau bunga mawar sudah mekar.







Tempat ini memang cocok untuk acara-acara keluarga, dengan pemandangan yang indah dan tentunya tempat bermain anak yang luas. Disini bisa piknik juga lho, ada rerumputan yang luas untuk duduk-duduk dan juga ada tempat duduk untuk makan yang disediakan, dan letaknya pun tidak jauh dari tempat bermain anak, jadi tetap bisa mengawasi anak yang sedang bermain. Dan pastinya tempat ini selalu dijaga kebersihannya, bukan hanya oleh pengelola tapi juga pengunjungnya selalu membersihkan sisa-sisa makanan mereka.





Saat musim semi yang selalu ditunggu yaitu mekarnya bunga sakura, kebetulan waktu aku ke sini bunga sakura belum muncul, ada satu pohon yang berwarna pink tapi aku tidak melihat dari dekat apakah itu bunga sakura atau bunga plum. Tapi kalau sakura sudah bermekaran, tempat ini pasti sudah rame banget dipenuhi orang-orang yang sedang duduk-duduk di bawah pohon sakura sambil piknik, atau biasa disebut hanami.





Berhubung kemarin ke sini sudah sore, jadi tidak bisa lama-lama disini karena jam 17.00 tempat ini sudah tutup. Masih banyak tempat-tempat yang belum dikunjungi, seperti jembatan gantung dan kandang kangguru.