28 March 2014

Green Park


Mumpung lagi liburan sekolah, saatnya acara keluarga. Kali ini kita jalan-jalan ke Green Park, yaitu tempat bermain dan juga rekreasi. Tempatnya gak terlalu jauh dari rumah, dan kebetulan cuaca di sini sedang cerah. Untuk masuk ke tempat ini kita perlu membeli tiket seharga 100 yen per orang atau sekitar 10.000 rupiah, untuk anak-anak di bawah usia sekolah dasar masih gratis,



Karena sekarang sudah masuk musim semi, jadi disini sedang bermekaran beraneka macam bunga-bunga yang berwarna-warni. Dari pintu masuk pun sudah terlihat cerah karena bunga-bunga ini. Sayangnya saat ini bunga mawar belum pada mekar, padahal bisa kebayang kan wanginya kayak apa kalau bunga mawar sudah mekar.







Tempat ini memang cocok untuk acara-acara keluarga, dengan pemandangan yang indah dan tentunya tempat bermain anak yang luas. Disini bisa piknik juga lho, ada rerumputan yang luas untuk duduk-duduk dan juga ada tempat duduk untuk makan yang disediakan, dan letaknya pun tidak jauh dari tempat bermain anak, jadi tetap bisa mengawasi anak yang sedang bermain. Dan pastinya tempat ini selalu dijaga kebersihannya, bukan hanya oleh pengelola tapi juga pengunjungnya selalu membersihkan sisa-sisa makanan mereka.





Saat musim semi yang selalu ditunggu yaitu mekarnya bunga sakura, kebetulan waktu aku ke sini bunga sakura belum muncul, ada satu pohon yang berwarna pink tapi aku tidak melihat dari dekat apakah itu bunga sakura atau bunga plum. Tapi kalau sakura sudah bermekaran, tempat ini pasti sudah rame banget dipenuhi orang-orang yang sedang duduk-duduk di bawah pohon sakura sambil piknik, atau biasa disebut hanami.





Berhubung kemarin ke sini sudah sore, jadi tidak bisa lama-lama disini karena jam 17.00 tempat ini sudah tutup. Masih banyak tempat-tempat yang belum dikunjungi, seperti jembatan gantung dan kandang kangguru. 

26 March 2014

Persiapan Tahun Ajaran Baru TK di Jepang


Yang namanya tahun ajaran baru pasti bikin ibu-ibu sibuk mempersiapkan keperluan untuk sekolah anaknya. Seperti anakku nih yang mau naik tingkat di TK. Sebenarnya semua peralatan sekolah sudah ada di sekolah dan tinggal di beli apa yang diperlukan. Bisa sih kalau mau membeli di luar, tapi aku biasanya beli langsung di sekolah saja biar sama dengan anak-anak yang lain. Toh harganya tidak berbeda jauh sama di luar sekolah.

Memang anak-anak sekolah di Jepang ini peralatannya sekolahnya sama semua, terutama di TK anakku. Mulai dari seragam, tas sekolah, buku, alat tulis, alat mewarnai, dll. Tapi memang tidak diharuskan membeli di sekolah ya. Dan karena banyaknya barang yang sama, dan supaya tidak tertukar, maka setiap barang harus diberi label nama masing-masing. Mulai dari baju, buku, alat tulis, tempat makan, tas, pokoknya semua supaya tidak tertukar.



Karena itu di sini banyak dijual label-label nama, ada yang berbentuk stiker, ada yang berbentuk kain, tinggal dipasang pada peralatan sekolah dan kita tinggal menuliskan nama anak dan kelasnya, praktis ya. Selain itu bentuk stiker atau label nama ini juga lucu-lucu. Dan ada juga kain untuk label nama pada baju, yang tinggal dijahit atau bahkan di setrika saja pada baju anak.


24 March 2014

Tampan Tailor

sumber: Google

Film ini bercerita tentang seorang penjahit bernama Topan dan anaknya yang bernama Bintang. Istri Topan sudah meninggal dan semenjak itu bisnis jahitannya menurun sehingga dia harus menggadaikan mesin jahitnya dan mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sampai-sampai anaknya pun harus putus sekolah karena tak mampu membayar uang sekolah.

Semua pekerjaan dicobanya, mulai dari calo tiket, kuli bangunan, sampai jadi stuntman. Semua dilakukan hanya agar bisa memenuhi kebutuhan hidup, dan untuk membahagiakan anaknya. Tentu saja banyak kendala yang dihadapi

Secara keseluruhan cerita, film ini bagus, mempunyai nilai-nilai moral, dan bisa menguras emosi. Nilai-nilai yang bisa diambil yaitu jangan mudah menyerah. Hidup itu memang tidak mudah, tapi pasti selalu ada jalan untuk mencapai tujuan. Hidup itu berputar, kadang kita di bawah kadang kita di atas. Ketika berada di bawah, jangan takut untuk melihat ke atas agar kita tetap semangat menggapai mimpi, tapi ketika berada di atas, jangan malu untuk melihat ke bawah karena mungkin suatu saat kita ada di sana.

22 March 2014

Handphone Pouch


Memang ya kalau sesuatu yang kita dapatkan dari hasil jerih payah itu memang membahagiakan. Seperti pouch yang aku buat ini. Karena baru belajar menjahit, sempat salah perkiraan dalam ukuran yang akhirnya harus bongkar dan mengulang dari awal.

Memang butuh perjuangan dan sempet bikin down juga. Tapi setelah melihat hasilnya, hati senang tiada terkira. Walaupun memang hasilnya belum sempurnya tapi bahagia karena tidak menyerah ketika pertama kali gagal.

Yang mau mencoba membuat juga, aku membuat tutorialnya di blog craftku Craftmee. Selamat berkarya.

18 March 2014

Souffle Cheesecake


Salah seorang teman pernah membuat kue ini, dan rasanya enak, padahal kue ini hanya menggunakan tiga bahan saja. Jadi pengen bikin. Temanku itu melihat resep ini disini. Sekarang aku tulis resep versiku.


Bahan:
120 gr coklat putih
120 gr krim cheese
3 butir telur
Gula halus secukupnya

Cara membuat:

  • Pisahkan kuning telur dan putih telur.
  • Kocok putih telur sampai mengembang.
  • Lelehkan coklat putih dengan cara meletakkan di atas air panas.
  • Panaskan oven dengan suhu 170 derajat.
  • Setelah coklat meleleh, masukkan krim cheese dan aduk sampai rata. Masih diaduk di atas air panas.
  • Setelah tercampur angkat. Masukkan kuning telur lalu aduk sampai rata.
  • Masukkan putih telur sedikit demi sedikit, lalu di aduk sampai rata.
  • Siapkan cetakan yang sudah dialas kertas roti dan diberi sedikit minyak.
  • Masukkan adonan ke dalam cetakan.
  • Letakkan cetakan di atas loyang, lalu beri sedikit air pada loyang.
  • Panggang pada suhu 170 derajat selama 20 menit, lalu panggang pada suhu 160 derajat selama 20 menit.
  • Matikan oven lalu biarkan kue tetap di dalam loyang sekitar 15 menit.
  • Angkat, lalu taburkan gula halus di atasnya.

11 March 2014

Risoles Makaroni



Risoles merupakan salah satu jajan pasar favorit keluargaku. Jadi pengen coba bikin risoles di rumah dan akhirnya kesampean. Resep asli risoles ini ada disini. Sekarang aku posting resep versiku, walau sebenernya tidak jauh berbeda dengan resep aslinya.

Bahan Kulit:
100 gram tepung terigu protein sedang 
1 butir telur 
1/4 sendok teh garam 
250 ml susu cair 
1 sendok makan butter, dilelehkan

Bahan Isi:
1/2 buah bawang bombay kecil, dicincang halus
3 sendok makan tepung terigu protein sedang 
250 ml susu cair 
25 gram makaroni pipa, direbus
25 gram wortel, dipotong kotak, direbus
25 gram sosis ayam, dipotong kotak
25 gram keju cheddar parut 
1/2 sendok teh garam 
1/4 sendok teh merica bubuk 
1/2 sendok teh pala bubuk 
2 sendok makan butter untuk menumis 

Bahan Pelapis:
2 butir telur dan 1 sendok makan air, dikocok lepas 
tepung panir kasar 
minyak untuk menggoreng 

Cara Membuat :
  • Kulit : aduk rata bahan kulit. Buat dadar tipis-tipis di wajan dadar. Angkat dan sisihkan.
  • Isi : panaskan margarin. Tumis bawang bombay sampai harum. Tambakan tepung terigu. Aduk sampai berbutir.
  • Tuang susu cair sedikit-sedikit sambil diaduk sampai licin.
  • Masukkan makaroni, wortel, sosis ayam, garam, merica bubuk, pala bubuk, dan keju cheddar parut. Masak sampai kental. Angkat.
  • Ambil selembar kulit. Beri isi. Bungkus bentuk kotak.
  • Celup ke telur. Gulingkan di tepung panir kasar. 
  • Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang.
Disini margarin aku ganti dengan butter karena aku hanya punya butter, tetapi rasanya tetap enak.

04 March 2014

Inferno by Dan Brown


Akhirnya selesai juga membaca buku ini. Buku yang sangat recomended, apalagi bagi yang suka cerita berbau misteri dan detektif.

Dan Brown merupakan salah satu pengarang favoritku. Aku punya semua bukunya dari Da Vinci Code sampai yang terakhir ini. Mungkin karena aku termasuk yang suka membaca novel misteri dan detektif. Kalau dulu aku suka membaca novel Agatha Christie, kalau sekarang suka novel Dan Brown.

Seperti novel-novel terdahulunya, tokoh di novel ini masih Robert Langdon, seorang professor di Harvard yang ahli akan simbol-simbol. Di cerita kali ini, sang professor diminta tolong oleh direktur WHO untuk memecahkan sebuah kode yang dibuat oleh seseorang yang menjadi buronan WHO. Sang buronan itu menciptakan sebuah virus, yang diklaim bisa menyelamatkan bumi, dengan mengurangi jumlah populasi penghuni bumi.

Di awal cerita saja pembaca sudah dibuat dag dig dug, pasti sudah bisa kebayang kan bagaimana bab-bab selanjutnya. Dan Brown memang selalu bisa membuat pembacanya penasaran dan selalu ingin meneruskan membaca sampai akhir.

Seperti novel-novel sebelumnya, Dan Brown selalu menggunakan latar belakang tempat-tempat bersejarah di dunia, yang kaya akan simbol-simbol dengan makna-makna yang mungkin tidak kita tahu sebelumnya. Dan dia selalu menggambarkan tempat-tempat tersebut secara detil, sehingga pembaca bisa merasakan keindahan tempat tersebut, dan tentu saja jadi ingin mengunjungi tempat tersebut.

Dan Brown juga selalu bisa membuat cerita fiksi berdasarkan dari hal-hal yang memang ada di dunia ini, yang mungkin tidak diketahui oleh semua orang.