Sekarang aku dan keluarga sudah pindah ke rumah baru, yang harganya lebih murah dari tempat tinggal kami dulu dan juga lebih besar. Dulu kami tinggal di Apato, atau apartemen, tapi jangan membayangkan apartemen seperti yang ada di Indonesia yang kesannya mewah. Kalau di Jepang, yang belum bisa punya rumah biasanya tinggal di Apato, terdiri dari 2 atau 3 ruangan dengan ukuran yang kecil, dapur serta kamar mandi.
Sekarang kami tinggal di danchi, kalau di Indonesia mungkin namanya rusun. Danchi ini milik pemerintah, dan kalau mau tinggal disini harus mendaftar dulu karena biaya sewanya murah dan banyak peminatnya. Jadi dalam satu tahun kira-kira ada 4 kali pembukaan untuk mendaftar danchi. Pada saat mendaftar, kita disuruh memilih satu dari sekian banyak danchi yang ditawarkan, bila danchi yang kita pilih banyak peminatnya jadi kemungkinan mendapatkannya juga kecil, karena sistemnya diundi.
Biasanya nih yang tinggal di danchi ini kakek-kakek dan nenek-nenek, dan karena danchi biasanya teridiri dari 4 sampai 5 lantai, maka para kakek dan nenek ini diprioritaskan untuk mendapatkan danchi di lantai 1 atau 2, soalnya disini gak ada lift. Jadi kalau kita daftar untuk mendapatkan lantai 1 atau 2, kemungkinannya kecil sekali, karena itu kami daftar untuk danchi di lantai 5.
Ketika sudah menang undian dan mendapatkan danchi, kita bisa melihat untuk direview, apakah mau diambil atau tidak. Karena sudah pernah dihuni sebelumnya, pasti banyak kerusakan, dan kalau kita setuju baru deh direnovasi jadi kelihatan seperti baru. Tatami diganti semua, pintu-pintu geser juga diganti, bahkan closet dan bak mandi pun diganti. Dan uang penggantian itu berasal dari penghuni sebelumnya. Kok bisa? Karena setiap kita mendaftar, baik di apato atau di danchi, kita harus membayar deposit dulu. Besarnya beda-beda tergantung kebijakan pemilik, kalau di sini kami harus deposit sebesar 3 kali harga sewa. Nah uang deposit ini yang nantinya dipakai untuk perbaikan-perbaikan saat ganti pemilik. Kalau kita sudah tinggal selama satu tahun di danchi, kita bisa mendapatkan potongan biaya sewa, bisa mencapai setengahnya.
Karena bayar jasa pindahan bayarnya mahal, akhirnya bolak-balik deh angkut barang dari apato lama ke danchi. Bisa kebayang kan bolak-balik naik sampai lantai 5, langsung langsing deh tinggal disini. Bagian dalam danchi seperti rumah-rumah di Jepang pada umumnya dengan tatami dan lemari besar seperti tempat tidur Doraemon. Lemari ini digunakan untuk menyimpan semua barang-barang, termasuk futon atau kasur untuk tidur.
Kebetulan danchi yang kami pilih tempatnya strategis, dekat dengan kouen atau taman. Di Jepang, di setiap lingkungan perumahan pasti ada kouen, bisa buat ngumpul-ngumpul dan tempat bermain anak-anak. Di dekat kouen ada supermarket, yang harganya juga standar, tidak terlalu mahal. Di depan supermarket ada halte bis, dan jalan 5 menit dari rumahku ada stasiun kereta.
Baru seminggu sih tinggal disini, tapi sudah merasa nyaman. Soalnya disini suasanya tenang, beda dengan tempat tinggal yang dulu yang lokasinya di pinggir jalan.