Introduction to Lettering. Sejak akhir tahun 2015 lalu, aku mulai belajar hand
lettering, setelah melihat karya-karya
master lettering di Instagram. Hand lettering itu merupakan seni menulis
indah, atau yang biasa kita kenal dengan kaligrafi, tapi lebih mengarah ke
kaligrafi modern, yang tidak kaku harus mengikuti aturan-aturan kaligrafi.
Karena namanya hand lettering, sudah pasti pengerjaannya menggunakan tangan
dengan media pensil, pena, kuas atau yang lainnya.
Kalau di luar negeri, kaligrafi modern ini biasanya
digunakan untuk keperluan pernikahan, seperti menulis alamat pada amplop
undangan. Iya alamatnya ditulis tangan, dengan tulisan berukir indah. Mungkin di
Indonesia tidak ada kebiasaan seperti ini, jadi lettering atau kaligrafi ini
digunakan untuk keperluan lain seperti untuk membuat kartu ucapan, atau menulis
quote yang disukai dan dijadikan penghias dinding.
Aku belajar lettering secara otodidak dengan melihat
tutorial yang banyak bertebaran di dunia maya, terutama Instagram. Salah satu
letterer yang aku ikuti yaitu Sharisse
dari Pieces Calligraphy. Sharisse mengajarkan lettering untuk pemula melalui
video tutorialnya di youtube. Aku mengikuti tutorialnya dari awal, dan ternyata tidak
semudah yang dilihat, hehehe.
Untuk memulai belajar lettering, tentu saja kita harus punya
peralatannya, yang paling penting yaitu pena dan kertas. Aku belajar lettering
menggunakan brush pen, karena waktu tinggal di Jepang, brush pen ini mudah
ditemui.
Pena
Seperti yang aku bilang tadi, pertama kali aku belajar
lettering, aku menggunakan brush pen, atau pena dengan ujung berbentuk brush atau
kuas. Kalau di Jepang, pena seperti ini banyak ditemui, karena mereka sering
menggunakannya untuk membuat kartu ucapan, menulis dengan huruf kanji. Bahkan
di sana juga ada pelajaran menulis kaligrafi kanji, dengan menggunakan kuas dan
tinta khusus.
Brush pen ini adalah pena dengan ujung berbentuk kuas, dan
sudah memiliki tinta di dalamnya, jadi lebih mudah dan praktis penggunaannya.
Untuk macam-macam brush pen yang aku gunakan akan aku posting tersendiri. Cara menggunakannya hampir sama seperti
menggunakan pena biasa, tapi untuk memudahkan mengendalikan pena ini, pegang
pena agak ke tengah, tidak seperti memegang pena biasa yang dipegang mendekati
ujungnya.
Selain itu, pegang pena dengan posisi yang miring, karena
ujungnya berbentuk kuas, jadi kita ingin menulis dengan bagian pinggir kuas,
untuk mendapatkan efek tebal dan tipis. Tapi ada beberapa letterer yang aku
lihat memegang pena dengan cara yang sama seperti memegang pena biasa, jadi
sesuai kenyamanan masing-masing saja. Ketika baru belajar lettering, sebaiknya
membiasakan memegang pena terlebih dahulu, karena kuncinya adalah bisa atau
tidaknya kita mengendalikan pena yang kita pegang.
Aku juga perlu waktu lama untuk berlatih memegang pena ini,
jadi jangan menyerah ya. Cari cara memegang pena yang nyaman menurutmu. Ketika
sudah bisa mengendalikan pena, proses belajar lettering akan lebih mudah.
Kertas
Kertas juga peralatan penting dalam lettering, mau menulis
dimana kalau bukan di kertas, kan? Karena proses belajar pasti memerlukan
kertas yang banyak, jadi gunakan kertas atau buku yang ada saja dulu, bisa
kertas bekas atau buku yang sudah tidak terpakai.
Untuk memudahkan, gunakan kertas yang bergaris atau kertas
polos yang digaris terlebih dahulu. Kenapa harus kertas bergaris? Supaya ketika
menulis, kita bisa meletakkan huruf-huruf di posisi yang pas, jadi huruf-huruf
tersebut akan terlihat rapi. Aku lebih suka menulis dengan kertas kotak-kotak,
jadi bisa memperkirakan seberapa besar huruf yang dibuat.
Kalau punya dana lebih, mungkin bisa menggunakan kertas yang
lebih bagus, seperti Rhodia yang sering digunakan para letterer. Tapi memang
harganya lebih mahal, aku punya buku Rhodia berukuran kecil, aku beli seharga
300 yen atau sekitar 30.000 rupiah. Kertasnya memang lebih tebal, permukaannya
halus dan cepat menyerap tinta. Tapi semua
kertas sih sama sebenarnya, pilih kertas yang tebal sekitar 80 gr, dan yang
halus permukaannya.
Kalau sudah punya peralatan dasarnya yaitu pena dan kertas,
bisa mulai belajar lettering dong. Yuk belajar bareng di tutorial lettering berikutnya.
Happy lettering ^_^
Aiihh mba..itu tulisan tanganmu ya? cakep
ReplyDeleteiyakah mbak?
DeleteLucu dan unik ya hasilnya :)
ReplyDeletemakasih mbak :)
DeleteWow, cantik mbak. Ditunggu post khususnya ttg brushpen ini ya, seandainya bisa kasih info harga sekalian ^__^
ReplyDeleteeerrr kalau gak lupa ya harganya :)
DeleteRapi bgt... saya mah ngeprint aja deh :D
ReplyDeletehihihi lebih praktis ya
DeleteCakep mbak letteringnya
ReplyDeletemakasih ^^
Deleteaku juga suka lettering, tapi ngga pernah "secantik" lettering dikau dan emak gaoel
ReplyDeleteah gak percaya :D, aku juga ngefans sama emak gaoel ^^
DeletePen brush ada di tobuk gramed gak ya,Mba?
ReplyDeleteSaya baru liat yang namanya pen brush.
ada, aku pernah beli di Gramedia Palembang
DeleteSuka ngiriiii kalau lihat orang bisa lettering Mbakkk..
ReplyDeleteDari dulu kata-teman-teman sih tulisan saya bagus dan rapi, cuma kalau udah urusan tulisan indah (ada kan pelajarannya dulu di sekolah?) saya nyerah.. susyaahh
dicoba dulu mbak irly, sama sebenernya kayak pelajaran di sekolah dulu ^^
Deletebagus mba, bisa jadi kegiatan asik saat Ramadan nih :)
ReplyDeleteiya mbak, ngabuburit ^^
DeleteButuh kesabaran dan pantang menyerah dalam belajar seni menulis ini ya, mbak Dona. Saya sering melihat film Jepang dan menulis begini sering juga tampak pada film tersebut. memang sangat indah dan rapi ya, padahal menulisnya pakai kuas dan tinta, harus hati-hati karena kalu salah nggak bisa dihapus :)
ReplyDeleteKalau saya sih entahlah, nggak sabaran orangnya hihi. Sukses buat mbak Dona dan letteringnya :)
kalau kaligrafi kanji lebih susah menurutku, banyak aturannya
DeleteKebanyakan ngetik, jarang latihan tulis tangan, akhirnya tulisan tangan saya lebih jelek dari tulisan para pembuat resep (tidak terbaca semua) ya, lebih mirip bekas tapak ceker ayam kali, hihi....
ReplyDeletemasak sih mbak
DeleteAkkkkk kereenn swlaluu dan rapiih
ReplyDeleteaakkkk makasih ^^
Deleteaihhhh mbak kembangkan terus bakat mu mbak, tulisannya cantik secantik blog dan orangnya
ReplyDeletemakasih mbak evrina ^^
DeleteLettering, hmmm kemudian keinget jamannya SD waktu kita dikenalkan tulisan latin. Dan semuanya kudu punya buku halus, istilah untuk buku kotak-kotak. Yang fungsinya persis seperti mba Donna paparkan di atas.
ReplyDeleteDan saya paling sukaaa pelajaran itu hahaha, duh kalo mampir ke sini bikin ngiler bawaannya pengen nyoba lagi. Tapi oh tapi, niat itu pada ngumpet ke manaaaa yak >.<
ayo mbak kita belajar lagi ^^
DeleteNice info ;)ak jg lagi belajar
ReplyDeletesama dong :)
Deletehand lettering, seni tulis yg indah jadi kepingin bisa berkreatifitas
ReplyDeletedicoba yuk mbak, seru lho ^^
Deletewah kukira tempelan hihi.. bagus.
ReplyDeletejadi ingat dulu pernah belajar kaligrafi arab sampai beli pena khot dan tintanya dalam botol kaca
wah keren tuh kaligrafi arab ^^
DeleteLettering ini cocok ya mb kalo misal mau nulis kartu ucapan via tulisan tangan ndiri
ReplyDeletecocok banget mbak Nita ^^
DeleteRapih banget mba tulisannya. Kalo saya pernah sok-sok-an lettering pake pulpen waterproof, hasilnya mlebermleber :DDD
ReplyDeletemungkin kertasnya kurang menyerap tinta mbak, kualitas kertas pengaruh lho ^^
DeleteBaru pertama main kesini dan aku terpesona sama layoutnya.. cakep-cakep banget..
ReplyDeleteAjarin aku lettering dong, mbak. hehee :D
boleh mbak simak terus tutorial letteringnya ya :)
Deletekirain lettering itu modal tulisan tangan yang bagus aja,, ternyata ada tekniknya juga yak
ReplyDeleteiya mbak, aku dulu juga ngira gitu, bahkan sering niruin tulisan orang biar mirip, ternyata bukan gitu >_<
Deletekreatif bgt ya tulisan tangan nya Mbak .....
ReplyDeletemakasih ^^
Delete