21 May 2014

Rose Garden




Pertengahan bulan Mei ini, bunga-bunga mawar mulai berkembang. Dan setiap bunga yang musim sedang berkembang, pasti ada festival, dan kali ini festival bunga mawar. Walaupun sebenarnya aku datang satu hari sebelum festival dimulai, tapi sudah banyak pengunjung yang datang ke sini.



Tempat yang aku datangi untuk melihat bunga mawar ini yaitu Green Park di Kitakyushu. Kalau sebelumnya aku datang kesini pada awal musim semi, waktu itu bunga tulip bertebaran di setiap sudut. Khusus bunga mawar ini, ada tempat tersendiri yang khusus ditanami beraneka ragam bunga mawar, namanya Rose Garden.



Sebenarnya aku datang ke sini karena ada acara sekolah anakku. Kegiatannya dari pagi sampai siang, dan sebelum pulang aku sempatkan untuk melihat kecantikan bunga mawar disini, karena itu cuma sempat melihat sebagian saja dari seluruh taman ini, sayang ya. Tapi aku sudah sempat mengambil foto beberapa bunga mawar yang cantik ini.







11 May 2014

Wisteria Flower


Di Jepang terdiri dari 4 musim, dan setiap musim memiliki bunga khas tersendiri. Di bulan semi ada Sakura, Tsutsuji, Wisteria, dan sebentar lagi Mawar juga bermekaran. Kali ini aku berkesempatan jalan-jalan ke kebun bungan Wisteria yang terkenal di Kitakyushu, tempatnya di Kawachi. Kalau di Jepang bunga ini dikenal dengan nama Fuji.

Bunga ini tumbuhnya musiman, dan mulai berkembang sekitar akhir April sampai pertengahan Mei. Untuk masuk ke tempat ini kita harus bayar !.000 yen per orang atau sekitar 100.000 rupiah, anak-anak yang belum masuk SD masih gratis.


Bunga Wisteria ini tumbuhnya bergerombol seperti anggur, karena itu di Kawachi ini dibentuk tunnel yang dipenuhi bunga Wisteria. Sayang waktu kesini bunga yang di tunnel belum terlalu banyak. 


Orang Jepang suka sekali datang ke tempat-tempat yang indah seperti ini, dan tentu saja sambil makan di bawah bunga-bunga. Jadi susah sekali kalau mau foto-foto, mungkin harus datang paling pagi supaya dapat foto bunga-bunga yang bagus.


Bunga Wisteria ini wangi lho, jadi kebayang kan gimana wanginya disini. Kebun ini ada di atas pegunungan, jadi tambah asik menikmati pemandangan pegunungan sambil makan siang dibawah bunga Wisteria.


09 May 2014

Rumah Baru


Sekarang aku dan keluarga sudah pindah ke rumah baru, yang harganya lebih murah dari tempat tinggal kami dulu dan juga lebih besar. Dulu kami tinggal di Apato, atau apartemen, tapi jangan membayangkan apartemen seperti yang ada di Indonesia yang kesannya mewah. Kalau di Jepang, yang belum bisa punya rumah biasanya tinggal di Apato, terdiri dari 2 atau 3 ruangan dengan ukuran yang kecil, dapur serta kamar mandi.

Sekarang kami tinggal di danchi, kalau di Indonesia mungkin namanya rusun. Danchi ini milik pemerintah, dan kalau mau tinggal disini harus mendaftar dulu karena biaya sewanya murah dan banyak peminatnya. Jadi dalam satu tahun kira-kira ada 4 kali pembukaan untuk mendaftar danchi. Pada saat mendaftar, kita disuruh memilih satu dari sekian banyak danchi yang ditawarkan, bila danchi  yang kita pilih banyak peminatnya jadi kemungkinan mendapatkannya juga kecil, karena sistemnya diundi.

Biasanya nih yang tinggal di danchi ini kakek-kakek dan nenek-nenek, dan karena danchi biasanya teridiri dari 4 sampai 5 lantai, maka para kakek dan nenek ini diprioritaskan untuk mendapatkan danchi di lantai 1 atau 2, soalnya disini gak ada lift. Jadi kalau kita daftar untuk mendapatkan lantai 1 atau 2, kemungkinannya kecil sekali, karena itu kami daftar untuk danchi di lantai 5. 


Ketika sudah menang undian dan mendapatkan danchi, kita bisa melihat untuk direview, apakah mau diambil atau tidak. Karena sudah pernah dihuni sebelumnya, pasti banyak kerusakan, dan kalau kita setuju baru deh direnovasi jadi kelihatan seperti baru. Tatami diganti semua, pintu-pintu geser juga diganti, bahkan closet dan bak mandi pun diganti. Dan uang penggantian itu berasal dari penghuni sebelumnya. Kok bisa? Karena setiap kita mendaftar, baik di apato atau di danchi, kita harus membayar deposit dulu. Besarnya beda-beda tergantung kebijakan pemilik, kalau di sini kami harus deposit sebesar 3 kali harga sewa. Nah uang deposit ini yang nantinya dipakai untuk perbaikan-perbaikan saat ganti pemilik. Kalau kita sudah tinggal selama satu tahun di danchi, kita bisa mendapatkan potongan biaya sewa, bisa mencapai setengahnya.

Karena bayar jasa pindahan bayarnya mahal, akhirnya bolak-balik deh angkut barang dari apato lama ke danchi. Bisa kebayang kan bolak-balik naik sampai lantai 5, langsung langsing deh tinggal disini. Bagian dalam danchi seperti rumah-rumah di Jepang pada umumnya dengan tatami dan lemari besar seperti tempat tidur Doraemon. Lemari ini digunakan untuk menyimpan semua barang-barang, termasuk futon atau kasur untuk tidur.


Kebetulan danchi yang kami pilih tempatnya strategis, dekat dengan kouen atau taman. Di Jepang, di setiap lingkungan perumahan pasti ada kouen, bisa buat ngumpul-ngumpul dan tempat bermain anak-anak. Di dekat kouen ada supermarket, yang harganya juga standar, tidak terlalu mahal. Di depan supermarket ada halte bis, dan jalan 5 menit dari rumahku ada stasiun kereta.





Baru seminggu sih tinggal disini, tapi sudah merasa nyaman. Soalnya disini suasanya tenang, beda dengan tempat tinggal yang dulu yang lokasinya di pinggir jalan.